PANDEGLANG // Propamnewstv.id – Warga Kampung Kadudampit, Desa Senangsari, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Banten, mengeluhkan bau menyengat yang diduga berasal dari limbah pengolahan tahu milik salah satu pengusaha setempat. Kondisi ini menimbulkan keresahan karena aroma tak sedap tersebut kian hari semakin menyebar dan mencemari lingkungan sekitar.
Hasil pantauan tim media di lokasi pada Jumat (26/7/2025), bau tidak sedap tercium cukup tajam, terutama di sekitar saluran parit yang tersumbat dan dipenuhi endapan limbah. Akibatnya, aliran air tidak berjalan normal, sehingga menciptakan genangan berbau busuk di area permukiman warga.
“Sangat terganggu, aromanya menyengat dan kami khawatir bisa menimbulkan penyakit,” keluh salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Menanggapi keluhan tersebut, pemilik usaha tahu berinisial H mengaku sudah menjalankan usaha itu selama kurang lebih sepuluh tahun dan menyatakan telah mengantongi izin. Ia juga meminta maaf kepada warga apabila kegiatan usahanya menimbulkan ketidaknyamanan.
“Sudah sepuluh tahun berdiri, kami minta maaf kalau ada yang merasa terganggu. Untuk izin, sudah ada,” ujar H singkat saat dikonfirmasi.
Namun, saat ditanya lebih jauh terkait bentuk izin yang dimaksud dan sistem pengelolaan limbah yang digunakan, H terlihat enggan memberikan penjelasan detail.
Menanggapi hal ini, sejumlah aktivis sosial kontrol meminta instansi terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup dan pemerintah daerah untuk segera turun tangan meninjau ulang kelayakan operasional pabrik tersebut serta dampaknya terhadap lingkungan.
“Kami minta pihak berwenang melakukan pengecekan langsung, karena ini menyangkut kesehatan warga dan kelestarian lingkungan,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.
Kasus ini menambah daftar panjang persoalan lingkungan hidup yang harus menjadi perhatian serius semua pihak, terutama di wilayah dengan aktivitas industri rumahan yang kian menjamur namun minim pengawasan.
(Tim Redaksi | Propamnewstv.id)