PANDEGLANG // propamnewstv.id – Kondisi memilukan menimpa seorang janda bernama Ibu Mulyanah, warga Kampung Ciupas RT 002 RW 008, Desa Sukadame, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang. Rumah satu-satunya yang menjadi tempat tinggalnya roboh total pada Jumat, 22 Agustus 2025, akibat kondisi bangunan yang sudah rapuh dimakan usia dan tidak pernah direnovasi karena eterbatasan ekonomi.
Lebih dari sepekan pasca peristiwa tersebut, hingga Selasa (2/9/2025), Ibu Mulyanah mengaku belum menerima bantuan apapun dari pemerintah. Ia menyebut bahwa Kepala Dusun (Kadus) telah meninjau lokasi kejadian dan melakukan pendataan untuk diajukan ke Dinas Sosial. Namun, belum ada kabar kelanjutan.
“Kadus sudah datang ke rumah saya, katanya mau diajukan ke Dinas Sosial. Tapi ini sudah dua minggu, belum ada kabar atau bantuan,” tutur Ibu Mulyanah saat ditemui tim media.
Dengan suara lirih dan mata berkaca-kaca, Ibu Mulyanah mengungkapkan kesedihannya atas musibah yang menimpanya.
“Rumah saya roboh karena memang sudah rapuh. Saya tidak punya uang untuk memperbaikinya. Bahkan untuk bantuan seperti PKH atau program lainnya, saya belum pernah mendapatkannya,” ungkapnya.
Saat ini, Ibu Mulyanah terpaksa tinggal di rumah saudaranya karena rumah miliknya sudah tidak bisa dihuni sama sekali. Ia berharap mendapat perhatian dan bantuan nyata dari pemerintah agar bisa kembali memiliki tempat tinggal yang layak.
“Saya cuma ingin ada perhatian. Tolong bantu agar rumah saya bisa diperbaiki. Saya ingin kembali tinggal di rumah sendiri,” ucapnya penuh harap.
Dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Camat Pagelaran, Asep, membenarkan bahwa pihak kecamatan bersama Pemerintah Desa Sukadame telah mengajukan proposal bantuan ke Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang.
“Benar, kami sudah menerima laporan dari pihak desa dan langsung menindaklanjuti dengan mengajukan proposal bantuan ke Dinas Sosial. Mudah-mudahan segera ada respon dan tindak lanjut,” ujar Asep.
Pihak Pemerintah Desa Sukadame juga menegaskan bahwa proses pendataan dan pengajuan sudah dilakukan sesuai prosedur.
“Kami sudah turun langsung ke lokasi dan mendata. Proposal bantuan untuk Bu Mulyanah sudah kami kirimkan ke Dinas Sosial melalui kecamatan,” jelas salah satu perangkat desa yang enggan disebutkan namanya.
Kisah Ibu Mulyanah menjadi cermin masih banyaknya warga kurang mampu di pelosok daerah yang belum terjamah oleh program bantuan sosial, meskipun mereka hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan dan rawan risiko.
Situasi ini menjadi catatan penting bagi instansi terkait untuk melakukan verifikasi ulang terhadap warga miskin, khususnya di wilayah terpencil, agar bantuan sosial dapat tersalurkan secara adil dan tepat sasaran.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang terkait jadwal penyaluran bantuan bagi Ibu Mulyanah.
Penulis : Dedi supandi