SUNGAI SELARI, BENGKALIS // propamnewstv.id – Pemandangan antrian panjang kendaraan kembali terjadi di Pelabuhan Sei Pakning, Sungai Selari, Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis. Tidak tanggung-tanggung, antrian kendaraan ekspedisi yang didominasi truk dilaporkan antrian hingga sepanjang 3 kilometer di jalan menuju pelabuhan, pada Kamis (16/10/2025).
Kondisi ini disebabkan oleh minimnya jumlah kapal penyeberangan yang beroperasi untuk melayani rute dari Sei Pakning,Bengkalis menuju Air Putih (Kepulauan Riau). Akibatnya, para sopir armada ekspedisi terpaksa harus menunggu hingga tiga hari untuk bisa menyeberang.
Berdasarkan pantauan di lokasi, barisan truk tampak memadati bahu Jalan Jenderal Sudirman, menunggu giliran untuk masuk ke area pelabuhan. Banyak sopir yang terlihat beristirahat di warung-warung sekitar atau sekadar duduk di bawah truk mereka untuk melepas lelah setelah berhari-hari tertahan.
Salah seorang sopir truk, Tengku Said (52), yang membawa muatan Sayur Mayur dari Padang, mengaku sudah tiba di antrian sejak hari Senin malam.
“Sudah tiga hari saya di sini, Pak. Tidur di mobil, mandi dan makan seadanya. Biaya operasional jadi membengkak karena harus keluar uang ekstra untuk makan dan kebutuhan lain,” keluhnya saat ditemui di lokasi, Kamis pagi.
Ia menambahkan, keterlambatan ini sangat merugikan karena Sayut Mayurnya banyak yang rusak, dan dikejar target waktu pengiriman barang ke pelanggan di Pulau Bengkalis. “Kalau sudah begini, kami hanya bisa pasrah. Mau bagaimana lagi, kapalnya memang terbatas,” ujarnya pasrah.
Menurut informasi yang dihimpun, dari beberapa kapal yang seharusnya melayani rute tersebut, hanya satu atau dua kapal yang beroperasi secara bergantian. Salah satu kapal dikabarkan sedang dalam masa perawatan rutin (docking), sehingga tidak dapat melayani penumpang dan kendaraan.
Kondisi ini tidak hanya berdampak pada para sopir, tetapi juga berpotensi mengganggu rantai pasok logistik dan kebutuhan pokok masyarakat di Pulau Bengkalis. Keterlambatan pengiriman dapat memicu kelangkaan barang dan kenaikan harga di pasaran.
Hingga berita ini diturunkan, pihak terkait dari Dinas Perhubungan Kabupaten Bengkalis maupun operator kapal belum memberikan pernyataan resmi mengenai solusi jangka pendek untuk mengurai antrean parah tersebut. Para sopir berharap agar pemerintah dapat segera mencari jalan keluar, misalnya dengan mempercepat proses perbaikan kapal atau mencari armada pengganti agar aktivitas ekonomi tidak terus terhambat.
( Benny C./Red )