” Lembur Pakuan: Kembalinya Peradaban Sunda yang Lama Ditinggalkan Rakyat Jawa Barat “

- Reporter

Minggu, 21 Desember 2025 - 01:44

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA.(20/12/2025) // propamnewstv.id — KDM sadar atau tidak, dia telah menciptakan kampungnya sendiri, Lembur Pakuan bukan hanya sekadar nama tempat atau simbol romantisme masa lalu. Tetapi Kang Dedi Mulyadi merupakan penggagas tentang sebuah kebangkitan kembali peradaban Sunda—yaitu sebuah peradaban yang pernah tegak dengan jati diri, tata nilai, dan kearifan lokalnya, namun perlahan memudar di tengah arus modernisasi dan sentralisasi budaya.

Pakuan Pajajaran dan Akar Peradaban Sunda.

Dalam sejarah, Pakuan Pajajaran adalah pusat Kerajaan Sunda, bukan hanya sebagai ibu kota politik, tetapi juga sebagai poros kebudayaan. Di sanalah nilai-nilai Sunda seperti silih asah, silih asih, silih asuh hidup dalam praktik sehari-hari. Hubungan manusia dengan alam dijaga melalui konsep leuweung larangan, hutan titipan, dan pola hidup yang selaras dengan lingkungan.

Namun runtuhnya Pajajaran, akibat adanya kolonialisme, dan kemudian pembangunan modern yang sering menomorduakan budaya lokal membuat masyarakat Sunda semakin jauh dari akar peradabannya sendiri.

Lembur Pakuan sebagai Simbol Kebangkitan.

“Lembur” berarti kampung—ruang hidup masyarakat. Maka Lembur Pakuan dapat dimaknai sebagai upaya mengembalikan ruh Pakuan Pajajaran ke dalam kehidupan masyarakat Sunda masa kini. Bukan dengan mengulang masa lalu secara romantis, melainkan dengan menghidupkan kembali nilai-nilai dasarnya dalam konteks modern.

Kebangkitan ini tampak dalam:

▪︎ Munculnya kembali penggunaan bahasa Sunda halus dalam ruang publik

▪︎ Revitalisasi seni tradisi seperti kacapi suling, wayang golek, dan pantun Sunda.

▪︎ Gerakan komunitas adat dan budaya yang menekankan kedaulatan pangan, alam, dan identitas.

▪︎ Kesadaran generasi muda untuk “nyunda” tanpa merasa kuno.

Mengapa Pernah Ditinggalkan?

Rakyat Jawa Barat—terutama di wilayah perkotaan—lama terjebak dalam anggapan bahwa kemajuan harus berarti meninggalkan identitas lokal. Bahasa Sunda dianggap kampungan, adat dianggap menghambat, dan nilai leluhur dianggap tidak relevan.

Padahal, yang hilang bukan sekadar tradisi, melainkan cara pandang hidup: keseimbangan, kesantunan, dan penghormatan terhadap alam serta sesama.

Kembali ke Sunda, Melangkah ke Depan.

Kembalinya peradaban Sunda melalui semangat Lembur Pakuan bukan gerakan eksklusif atau anti-modern. Justru sebaliknya: ini adalah upaya berdiri tegak sebagai orang Sunda di tengah dunia global.

Menjadi modern tanpa kehilangan akar.

Menjadi maju tanpa tercerabut dari jati diri.

Jika Pakuan dahulu adalah pusat peradaban Sunda, maka Lembur Pakuan hari ini adalah api kecil yang menyalakan kembali kesadaran kolektif: bahwa Jawa Barat tidak hanya wilayah administratif, tetapi tanah dengan peradaban besar yang layak dihidupkan kembali oleh rakyatnya sendiri.

( Iwan Singadinata TATAR SUKAPURA)

#R.ly ( Propamnewstv )

Berita Terkait

Masjid Jami Nur Lailatul Qodar Gelar Peringatan Isra Mi’raj di Dalam Masjid
2 Aktivis Desak Dinsos Provinsi Banten Buka Indikator Soal Angka Kemiskinan Ekstrem
Bupati Bandung Hadiri Festival Olahraga Masyarakat Fordeswita KORMI di Ciwidey
BNN GELAR BAKTI SOSIAL BAGI PONPES DAARUL WASIILAH AL-ABROR
Diduga Terjadi Pemotongan BLT Kesra dan DBHCHT di Desa Ciela, Bayongbong, Garut
Penguatan Kapasitas Tata Kelola Kelembagaan BUMDes dan Masyarakat Desa Pagelaran Tahun 2025
Kapolri Mutasi Sejumlah PJU Termasuk Dirpamobvit Polda Lampung
Kapolri Rotasi Sejumlah PJU Polda Jabar, Dir PPA dan PPO Resmi Dibentuk

Berita Terkait

Minggu, 21 Desember 2025 - 16:24

Masjid Jami Nur Lailatul Qodar Gelar Peringatan Isra Mi’raj di Dalam Masjid

Minggu, 21 Desember 2025 - 14:45

2 Aktivis Desak Dinsos Provinsi Banten Buka Indikator Soal Angka Kemiskinan Ekstrem

Minggu, 21 Desember 2025 - 14:23

Bupati Bandung Hadiri Festival Olahraga Masyarakat Fordeswita KORMI di Ciwidey

Minggu, 21 Desember 2025 - 14:15

BNN GELAR BAKTI SOSIAL BAGI PONPES DAARUL WASIILAH AL-ABROR

Minggu, 21 Desember 2025 - 12:59

Diduga Terjadi Pemotongan BLT Kesra dan DBHCHT di Desa Ciela, Bayongbong, Garut

Minggu, 21 Desember 2025 - 10:52

Kapolri Mutasi Sejumlah PJU Termasuk Dirpamobvit Polda Lampung

Minggu, 21 Desember 2025 - 08:12

Kapolri Rotasi Sejumlah PJU Polda Jabar, Dir PPA dan PPO Resmi Dibentuk

Minggu, 21 Desember 2025 - 08:01

Dirut PropamNewsTV Kunjungi Pandeglang, Resmikan Kantor Kaperwil Banten

Berita Terbaru