Bandung//propamnewstv.id Sebanyak 110 anak teridentifikasi direkrut kelompok Terorisme, menurut temuan Densus 88 belum lama ini, Jawa Barat terdata menempati posisi teratas sebagai daerah kasus keterpaparan Radikal liane anak melalui Dunia Digital
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol, Rudi Setiawan, melalui Kabid Humas nya Kombes, Pol, Rochmawan, tak memungkiri hal tersebut
Pergeseran metode perekrutan anak oleh kelompok Radikal di era saat ini, melalui Medsos, berbeda dengan dulu yang di lakukan dengan menyisipkan pengajian paham Radikal
” Tetapi metode terbaru dan sebenarnya sudah lama juga dan lebih efektif itu lewat Medsos, ” Kata Kombes Hendra, Senin ( 24/11/2025)
Ia, mengatakan, kelompok radikalisme salah satu nya menyasar ke generasi Z dengan memanfaatkan teknologi
Menurutnya ini sangat menghawatirkan lantaran anak – anak dan Remaja di zaman sekarang tak lepas dari penggunaan Gezet
Pengguna Gezet di Indonesia sangat Masif tentu saja para terorisme memanfaatkan hal tersebut, ” Ucap nya
Juga Hendra menjelaskan bahwa ada nya faktor yang dapat membuat anak dan remaja lebih rentan terhadap perekrutan Kelompok terorisme, mulai dari kondisi Lingkungan,Hingga persoalan Pendidikan dan Ekonomi
Faktor-faktor tersebut menurut nya membuka celah bagi kelompok tertentu mempengaruhi target yang di anggap mudah di rekrut
Masalah Pendidikan dan Kemiskinan ini memudahkan kan mereka di rekrut dengan berbagai cara, ” Ujar Kabidhumas Polda Jabar
Sebagai bentuk b pencegahan, Polda jabar menyiapkan sejumlah langkah yang melibatkan berbagai pihak, termasuk bekerja sama dengan para Pemangku Kepentingan di daerah dan Da’i Kamtibmas
Selain di sampaikan nya pula Rancangan pembentukan Satgas di sekolah-sekolah dengan melibatkan Siswa, Langkah ini di pandang penting sebagai antisipasi, Khususnya setelah Insiden Ledakkan di SMAN 72 Jakarta yang pelakunya di ketahui merupakan korban perundungan, dengan mekanisme ini, direksi dini dapat bisa di lakukan lebih efektif
” Dengan ada fenomena baru, yaitu ada Bullying di Sekolah – Sekolah, Kapolda memerintahkan Humas, Binmas, dan unit PPA, akan kita bentuk, satgas untuk kita libatkan dari PKS ( Polisi Keamanan Sekolah)
Juga OSIS, mereka akan kita ajak untuk edukasi agar jadi Pelapor dari tindakan Bullying di sekolah nya tersebut, ” Katanya lagi
Karena dengan maraknya Bullying di di lingkungan sekolah, sangat besar dampaknya, ” Tutup Hendra Rochmawan
Sumber: Humas polda Jabar
( Wakabiro Bandung – Eva purnama )







