GARUT // propamnewstv.id – Program penyediaan makanan MBG di Kampung Cigagade, Kecamatan Bl. Limbangan, Kabupaten Garut, menghadapi sorotan tajam dari masyarakat dan pekerjanya. Sejumlah warga mengeluhkan kualitas makanan yang dinilai tidak layak konsumsi, sementara para pekerja mengaku upah mereka, khususnya untuk kegiatan pelatihan, belum dibayarkan.
Berdasarkan keluhan yang beredar di kalangan masyarakat, rasa masakan dari program MBG dianggap tidak enak dan jauh dari standar gizi yang diharapkan. “Banyak yang komplain. Rasanya hambar dan terasa bumbu-bumbu yang masih mentah. Bahkan orang dewasa pun tidak suka, apalagi anak-anak sekolah,” ujar salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya.
Selain masalah kualitas makanan, isu yang lebih serius mencuat dari para pekerja yang terlibat dalam program tersebut. Mereka mengaku belum menerima upah yang dijanjikan, bahkan untuk biaya transportasi selama mengikuti pelatihan. Seorang pekerja mengungkapkan kekecewaannya, “Sudah ikut pelatihan, tapi sampai sekarang upahnya belum dibayar. Padahal katanya cuma mau dikasih uang transport, itu pun tidak ada kejelasan.”
Situasi ini memicu kekhawatiran dan memunculkan rencana aksi dari warga dan pekerja. Sebagian masyarakat bahkan menyuarakan perlunya demonstrasi sebagai bentuk protes terhadap buruknya penanganan program ini.
Hingga berita ini dirilis, pihak penanggung jawab program MBG belum memberikan klarifikasi atau tanggapan resmi terkait keluhan kualitas makanan maupun tuntutan upah dari para pekerjanya. Masyarakat berharap ada pertanggungjawaban dan solusi segera dari pihak terkait.
(imam m Kabiro Garut)