JAKARTA PUSAT // propamnewstv.id – Warga dari empat RW di Kelurahan Duri Pulo, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, mendesak Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Jakarta (Pemprov DKJ) segera menerbitkan penetapan lokasi (penlok) untuk lahan yang akan dibebaskan terkait proyek Tol Semanan–Sunter, bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). (06/07/2025).Desakan ini muncul karena proses sosialisasi dan konsultasi publik telah dilakukan sejak tahun 2023 hingga 2024 oleh pihak terkait, termasuk Badan Pertanahan Nasional (BPN), Sudin Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (CKTRP), serta Sudin Perumahan. Namun, hingga kini penlok belum juga diterbitkan, sehingga menghambat proses lanjutan pembebasan lahan dan membuat warga tidak bisa menjual atau memperbaiki rumah mereka.
Cahyani, warga RW 09 Duri Pulo, menjelaskan bahwa pendataan kepemilikan dan pengukuran lahan sudah selesai, bahkan proses sanggahan juga telah dilalui. “Alhamdulillah, semua berjalan lancar. Tapi karena masa berlaku penlok sudah habis, sekarang prosesnya jadi terhambat,” ujarnya.
Senada dengan itu, tokoh masyarakat Andi yang turut mendampingi warga sejak 2018 menuturkan bahwa antusiasme warga sangat tinggi, terutama setelah proyek ini kembali digulirkan oleh Kementerian PUPR di awal 2023. “Warga sudah menjalani proses inden dan inven. Sekarang tinggal menunggu penlok agar proses selanjutnya bisa berjalan,” kata Andi.
Lebih dari 900 warga Duri Pulo dari RW 012, 09, 08, dan 07 terdampak langsung proyek ini, dari total sekitar 4.285 warga di seluruh jalur tol. Dalam konsultasi publik pada Agustus 2024 lalu, seluruh warga sepakat mendukung proyek ini asal ada kepastian hukum dan kelanjutan proses pembebasan lahan.
Warga berharap Gubernur Jakarta, Pramono Anung, segera menandatangani dan menerbitkan penlok demi kepastian hukum, kejelasan nasib, serta kelanjutan proyek strategis nasional yang telah tertunda sejak 2018 tersebut.
Penilis : Barkha